JEJAK INDAH WARISAN BANGSA
By:
Refa Nur Hidayah/X-AK 3
Halo teman-teman literasi! Kalian
pasti tidak asing dengan seseorang yang bernama Chairil Anwar, bukan? Ya,
Chairil Anwar adalah tokoh penyair nasional yang hingga sekarang karya dan
namanya tetap melambung. Puisi-puisi karyanya selalu melegenda hingga hari ini.
Ngomong-ngomong soal puisi, kalian pasti tahu kan hari ini hari apa?
Pada tanggal 21 Maret 2021 adalah hari
penting bagi semua teman literasi, terkhusus kepada teman-teman penyair dan
penikmat puisi. Pada hari ini, ditetapkan sebagai Hari Puisi Internasional.
Berbeda dengan Hari Puisi Internasional, Hari Puisi Nasional diperingati pada
tanggal 28 April. Tapi, kalian sudah tahu belum, kenapa hari ini dijadikan
sebagai Hari Puisi Internasional? Yuk, simak bersama-sama!
Menurut laman qiupper.com, ‘Hari Puisi Internasional dideklarasikan ketika UNESCO mengadakan
pertemuan rutinnya di Paris pada tahun 1999. Waktu itu, mereka membahas secara
dalam terkait masalah-masalah literatur yang ada di seluruh negara di dunia,
sampai pada akhirnya membahas puisi dan korelasinya dengan kehidupan di muka
bumi ini. UNESCO menganggap bahwa puisi memiliki kemampuan untuk “menangkap”
semangat kreatif yang dimiliki oleh pikiran manusia. Salah satu misi utamanya adalah
untuk mendukung keberagaman bahasa melalui puisi. Selain itu, dengan adanya
Hari Puisi Internasional ini, UNESCO berharap dapat melestarikan bahasa-bahasa
tradisional yang hampir punah di setiap negara di dunia.’
Setelah membahas asal-usul Hari Puisi Internasional,
tak lengkap rasanya jika kita tidak membahas eksistensi karya sastra indah ini
di tanah tercinta kita, Indonesia. Akhir-akhir ini, puisi semakin banyak
peminatnya, bukan hanya untuk melestarikan, tetapi karena puisi merupakan
keindahan yang banyak memikat teman-teman literasi.
Di indonesia sendiri, dahulu puisi
terlahir dari puisi lama yang terbagi menjadi banyak jenis, seperti syair,
gurindam, pantun, dll. Namun, dengan berkembangnya zaman, mulai terlahir puisi
baru yang kini banyak hadir diminati, karena puisi baru dianggap lebih bebas
dan tidak terlalu terikat oleh peraturan layaknya puisi lama.
Dari
dahulu hingga sekarang, Indonesia banyak melahirkan para sastrawan dan penyair
hebat yang karyanya siap memikat banyak hati pembaca. Sebut saja Chairil Anwar,
W.S. Rendra, Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Goenawan Mohamad, Widji Tukul,
dan masih banyak lagi. Mereka semua merupakan tokoh-tokoh yang begitu berjasa
bagi hidupnya karya puisi di Indonesia. Dengan karya-karya mereka, kita para generasi
muda dapat menikmati dan belajar melalui karya-karyanya. Jadi, mari kita
lestarikan bersama jejak-jejak para sastrawan kita dan mari jaga lentera
kehidupan karya sastra puisi!
Dengan rangka peringatan Hari Puisi
Internasional, mari sejenak luangkan waktu untuk menikmati karya-karya para
penyair kita!
Aku Ingin
(Oleh Sapardi Djoko Damono)
Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana
dengan kata yang tak sempat
diucapkan
kayu kepada api yang
menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat
disampaikan
awan kepada hujan yang
menjadikannya tiada
Aku
(Oleh Chairil Anwar)
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi